Sabtu, 24 November 2012

Macam-macam Pengobatan Kanker

Jakarta, Kanker sampai saat ini masih menjadi penyakit yang menakutkan. Selain menyebabkan kematian yang cepat, penyakit ini juga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Pengobatan apa saja yang bisa dilakukan untuk kanker?

Harapan hidup bagi pasien kanker biasanya akan semakin besar jika kanker tersebut ditemukan saat masih stadium awal, karena pada stadium tersebut sel kanker belum menyebar ke organ lain di dalam tubuh.

Tapi pengobatan kanker diketahui memiliki berbagai efek samping yang bisa membuat si pasien merasa tak nyaman.

Berikut yang bisa digunakan untuk mengobati kanker, seperti dikutip dari Cancer.gov, Kamis (7/1/2010), yaitu:

Kemoterapi
Kemoterapi adalah salah satu jenis pengobatan kanker yang menggunakan obat untuk menghancurkan sel kanker. Obat ini bekerja untuk menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Tapi terkadang pengobatan ini bisa menimbulkan efek samping seperti lelah, mual, muntah, penurunan sel darah, rambut rontok, sariawan, rasa sakit di badan atau bisa juga menyebabkan sel yang sehat tumbuh dengan cepat.

Berapa lama efek samping dari kemoterapi ini dirasakan tergantung dari kesehatan pasien dan jenis kemoterapi yang digunakan. Tapi sebagian besar efek samping akan hilang setelah kemoterapi selesai. Kemoterapi bisa digunakan sebagai satu-satunya pengobatan atau dikombinasikan denga pengobatan lain seperti radioterapi atau pembedahan.

Keuntungan dari kemoterapi ini adalah membantu mengecilkan kanker yang ada sebelum dilakukan operasi atau radiasi, menghancurkan sel kanker yang mungkin masih ada setelah pembedahan atau menghancurkan sel kanker yang datang kembali (recurrent cancer) akibat sel kanker terdahulu telah menyebar ke organ lain.

Pengobatan kemoterapi ini bisa dengan cara disuntik ke otot, melalui pembuluh darah, dioleskan ke kulit atau melalui oral. Setelah dikemoterapi, pasien akan melakukan tes fisik, tes medis (tes darah dan X-ray) dan keadaan dari pasien sendiri untuk mengetahui apakah obat kemoterapi bekerja dengan baik.

Radioterapi
Pengobatan ini menggunakan jenis energi tertentu (radiasi pengion) untuk membunuh sel kanker atau mengecilkan tumor (benjolan). Radiasi ini akan merusak materi genetik dari sel kanker, sehingga sel tersebut tidak dapat tumbuh atau membelah kembali. Tapi pada beberapa kasus radiasi ini juga bisa menyerang sel-sel yang sehat.

Jenis radiasi yang diberikan tergantung dari kondisi pasien, jenis dan stadium dari sel kanker. Radiasi ini bisa untuk menghancurkan secara total sel kanker, mengecilkan tumor dan mengurangi gejala dari kanker tersebut. Terapi ini bisa dikombinasikan dengan pengobatan lain. Diperkirakan hampir 50 persen pasien kanker bisa menerima pengobatan radiasi ini.

Radioterapi ini bisa digunakan untuk mengobati hampir semua jenis kanker padat seperti kanker otak, payudara, leher rahim, tenggorokan, paru-paru, pankreas, prostat, kulit, tulang punggung, perut, rahim atau jaringan lunak. Radiasi ini juga bisa digunakan untuk leukimia atau limfoma (kanker yang menyerang sistem limfatik). Dosis dari radiasi ini tergantung dari jenis kanker dan apakah ada organ atau jaringan didekatnya yang bisa rusak oleh radiasi ini.

Teknik radiasi yang dilakukan untuk mencegah sel kanker tumbuh di tempat lain disebut dengan prophylactic radiation therapy, sedangkan jika untuk mengurangi gejala akibat sel kanker yang telah menyebar ke organ lain disebut dengan palliative radiation therapy.

Operasi atau pembedahan
Pengobatan dengan operasi ini dilakukan untuk memperbaiki atau menghilangkan bagian tubuh yang didagnosis memiliki sel kanker. Pengobatan dengan operasi ini bisa juga dikombinasikan dengan radiasi, kemoterapi atau terapi hormon.

Operasi kanker biasanya dilakukan dengan alasan tertentu seperti untuk pencegahan agar sel kanker tidak menyebar ke organ lain, untuk menentukan apakah pertumbuhan kanker masih jinak atau sudah ganas, untuk menentukan stadium dari kanker tersebut, sebagai pengobatan awal agar sel kanker tidak menyebar dan untuk mengurangi gejala atau efek samping seperti tumor tersebut menekan sel saraf atau menghambat organ lain bekerja.

Pembedahan seringkali digabungkan dengan pengobatan lain seperti kemoterapi dan radioterapi. Kanker yang bisa diobati dengan pembedahan adalah kanker padat, tapi juga tergantung stadium dari kanker itu sendiri.

Cryosurgery
Pengobatan ini dengan menggunakan nitrogen cair atau gas argon yang sangat dingin untuk menghancurkan jaringan yang abnormal, bisa digunakan untuk kanker luar atau pun kanker di dalam tubuh. Untuk yang internal biasanya dokter menggunakan bantuan USG atau MRI untuk memantau alat (cryoprobe) yang dimasukkan dalam tubuh untuk melakukan pembekuan sel, sehingga membatasi kerusakan jaringan yang sehat disekitarnya.

Pengobatan ini bisa digunakan untuk beberapa jenis kanker atau kondisi prakanker, seperti retinoblastoma, kanker tulang, kanker kulit, kondisi pra-kanker leher rahim, kanker payudara, kanker usus dan kanker ginjal. Efek samping yang dihasilkan tidak seberat kemoterapi, radiasi atau pembedahan. Ini dikarenakan dokter bisa lebih fokus melakukan pengobatan pada daerah tertentu untuk mencegah kerusakan di jaringan yang sehat.

TACI/TACE (Trans Arterial Chemotherapy Infusion/Embolization)
Pengobatan kanker ini bisa dibilang baru, yaitu dengan menyuntikkan obat anti kanker langsung ke daerah yang terdapat sel kanker melalui pembuluh darah arteri. Pengobatan ini bisa dilakukan untuk kanker hati, kanker ginjal, kanker pankreas atau kanker paru-paru.

Pengobatan ini dilakukan dengan menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah arteri di paha atau lengan. Sementara itu untuk pemantauan lokasinya menggunakan fluoroskopi yang akan mengarahkan kateter ke sistem arteri yang terdapat sel kanker.

TACE digunakan untuk memasukkan obat-obatan kimia melalui kateter yang ditempatkan langsung ke arteri yang memasok makanan untuk sel kanker, karena sel kanker ini diberi makan oleh pembuluh darah. Sedangkan TACI, obat kimianya secara langsung dimasukkan ke tumor untuk membunuh sel kanker.

Keuntungan dari terapi ini adalah obat yang diberikan langsung ke target tumor sehingga mengurangi kemungkinan adanya jaringan sehat yang rusak, mengurangi rasa sakit dan beberapa efek samping yang umum terjadi, tidak terlalu lama berada di rumah sakit serta membutuhkan waktu pemulihan yang lebih cepat. Efek samping yang terjadi sangat kecil seperti demam ringan, mual dan rasa sakit, pada beberapa kasus bisa terjadi pendarahan.

Jumat, 23 November 2012

Macam-Macam Kanker

Macam-macam  kanker yang perlu diketahui agar kita dapat mendeteksinya:


Penyebab Kanker
Faktor Risiko
Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:
  1.  Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
  2. Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas.
  3. Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.
  4. Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
  5. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.
  6. Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
  7. Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun

Faktor Genetik
Kanker payudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud adalah adanya mutasi pada beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara gen yang dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor.

Obat Kanker

Kanker hanya sembuh dengan Kemoterapi?? Tampaknya persepsi ini harus dihapus dan dibuang sejauh-jauhnya. Kenapa? Karena sebenarnya ada obat alami untuk membunuh sel kanker yang kekuatannya SEPULUH RIBU KALI LIPAT lebih ampuh dibanding terapi kemo. Obat alami ini adalah buah yang familiar dengan orang Indonesia.

 

Daun Sirsak?? Yups, benar sekali. Sirsak Inilah Obat Kanker Paling Ampuh yang Disembunyikan Bertahun tahun
Mengapa hanya sedikit yang Tahu?
Karena salah satu perusahaan dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini serapat-rapatnya, mereka ingin dana riset yang di keluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya di jual ke pasar dunia.
Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia-sia, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat-rapat rahasia keajaiban pohon ini.
Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor atau kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit atau cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali system syaraf yang kurang baik.
 
obat kanker kapsul sirsak
Dengan Manfaat yang begitu besar untuk penyembuhan penyakit kanker, akhirnya kami mencoba menawarkan sebuah produk, yaitu kapsul daun sirsak yang dibuat dari daun pilihan dan di proses secara Higienes.